Tak Perlu Bingung, Yuk Simak Tahapan Vaksin Kucing yang Perlu Diketahui

Tidak hanya manusia vaksin juga diperlukan oleh hewan, termasuk kucing. Pasalnya vaksin sangat penting guna menjaga sistem imun tubuh dan nutrisi yang baik untuk kucing. Jika Anda masih awam dengan vaksin kucing, maka ada baiknya untuk membawa kucing ke dokter hewan. Sebenarnya dalam pemberian vaksin, ada beberapa tahapan dan tidak hanya sekali atau dua kali. Pembaca Hewanesia, yuk simak informasi lengkapnya mengenai 10 tahapan vaksin untuk kucing dalam ulasan ini.

Table of Contents

10 Tahapan Vaksin Pada Kucing yang Perlu Diketahui

  1. Umur Ideal Untuk Pemberian Vaksin

Idealnya, kucing sudah bisa diberikan suntik vaksin mulai umur 6 minggu. Lalu, vaksin selanjutnya dapat dilakukan dalam interval 4 minggu kemudian. Setelah itu, saat kucing telah memasuki usia 3 bulan penuh maka bisa diberikan vaksin rabies. Pemberian vaksin tersebut merupakan program dasar yang harus diberikan kepada kucing. Jika vaksin tidak bisa dilakukan di masa tersebut, maka tetap bisa dilaksanakan dengan urutan dan jeda waktu 4 minggu.

Umumnya vaksin yang diberikan untuk mencegah terjadinya Panleukopenia, Calici virus, dan Rhinotracheitis. Pada saat proses pemberian vaksin pertama kali pada kucing, vaksin rabies bisa langsung diikutsertakan atau tidak. Tergantung dari dokter hewan yang didatangi. Secara umum, program vaksin kucing ini berlaku untuk kucing yang memiliki usia kurang dari satu tahun.

  1. Dilakukan Berdasarkan Umur

Vaksin ulang tidak perlu dilakukan untuk kucing yang telah berusia lebih dari satu tahun. Hal tersebut dikarenakan besar kemungkinan kucing telah mendapatkan kekebalan tubuhnya secara alami melalui infeksi alam. Pemberian vaksin untuk Calici, Rhinotracheitis, dan Panleukopenia cukup dilakukan sekali. Lalu program pemberian vaksin lainnya merupakan vaksin tahunan untuk kucing.

  1. Tahapan Program Vaksin

Umumnya saat kucing memasuki usia 6 hingga 8 minggu, vaksin yang diberikan yakni untuk Calici virus, Rhinotracheitis, dan Panleukopenia. Kemudian saat memasuki usia 10 hingga 12 minggu akan dilakukan vaksin ulang untuk Calici virus, Rhinotracheitis, dan Panleukopenia. Hingga kemudian saat sudah genap 3 bulan akan mendapatkan vaksin rabies. Sedangkan saat usianya lebih dari setahun maka akan diberikan vaksin kucing ulang untuk Rhinotracheitis, Calici virus, dan Panleukopenia.

  1. Pemberian Vaksin Usia 6 Hingga 8 Minggu

Ada dua jenis vaksin yang diberikan saat usia kucing memasuki 6 hingga 8 minggu, yakni Tricat dan Tetracat. Vaksin Tricat biasanya digunakan untuk mencegah penyakit Feline Rhinotracheitis, Feline Panleucopenia, dan Feline Calicivirus. Dan umumnya harga vaksin akan disesuaikan dengan merek dari vaksin. Sedangkan untuk vaksin Tetracat merupakan vaksin yang memiliki fungsi yang sama dengan Tricat, namun dengan tambahan untuk mencegah penyakit Chlamydia.

  1. Pemberian Vaksin Usia 10 Hingga 12 Minggu

Vaksin kedua ini diberikan pada saat kucing telah memasuki usia 10 hingga 12 minggu. Sama seperti pada vaksin pertama, vaksin kedua ini merupakan program pemberian vaksin ulang. Dimana vaksin yang diberikan memiliki manfaat yang sama seperti vaksin yang digunakan pada minggu 6 hingga 8 minggu.

  1. Pemberian Vaksin Usia 20 Minggu

Jika kucing telah mencapai usia genap 20 minggu, maka saatnya untuk melakukan pemeriksaan umum dan pemberian vaksin rabies. Vaksin kucing jenis ini diberikan untuk mencegah terjadinya risiko penyakit rabies. Seperti yang diketahui penyakit rabies merupakan penyakit mematikan yang bisa menular kepada manusia melalui gigitan.

  1. Pemberian Vaksin Usia 6 Bulan

Umumnya pemberian vaksin saat kucing menginjak usia 6 bulan adalah program yang diberikan saat kucing tidak sempat mendapatkan vaksin diusia awal. Biasanya kasus ini terjadi saat kucing ditemukan atau diadopsi oleh pemilik baru saat usianya telah memasuki 6 bulan. Dalam tahapan vaksin ini, kucing akan langsung mendapatkan tiga jenis vaksin. Yakni terdiri dari vaksin Tricat, Tetracat, dan vaksin rabies.

  1. Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum dilakukan vaksin, maka kucing harus dalam kondisi yang sehat. Oleh karena itu ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan kucing kepada dokter sebelum diberikan vaksin. Dimana dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter bisa memutuskan apakah kucing layak diberikan vaksin atau tidak. Apabila dokter menemukan sebuah penyakit pada kucing, maka harus memprioritaskan kesembuhannya terlebih dahulu daripada dilakukan vaksin.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk menghindari adanya efek yang tidak diinginkan akibat vaksin kucing. Selain itu, kucing juga tidak boleh dalam kondisi stres. Sehingga ada baiknya vaksin tidak dilakukan pada kucing yang sebelumnya telah melakukan perjalanan jauh atau yang baru saja di grooming (dimandikan). Pasalnya kedua hal tersebut memiliki potensi yang tinggi membuat kucing menjadi stres. Karena saat kucing stres, maka vaksin tidak akan menjadi efektif.

  1. Pemeriksaan Wilayah

Selain itu, sebelum dilakukan vaksin maka lingkungan tempat tinggal kucing harus bebas dari penyakit. Cara sederhana untuk mengetahui tempat kucing bebas penyakit atau tidak yakni dengan mencari informasi apakah ada hewan yang mati dalam beberapa hari di tempat tersebut. Pasalnya jika ada kucing yang mati di area tersebut, ada kemungkinan kucing peliharaan Anda dalam kondisi proses awal tertular penyakit.

Ada baiknya informasi tersebut disampaikan kepada dokter hewan yang akan melakukan pemberian vaksin, sehingga ia akan lebih waspada dalam melakukan pemeriksaan. Apabila dokter menyatakan pemberian vaksin harus ditunda, maka sebaiknya untuk mengikuti imbauan tersebut untuk mencegah terjadinya hal buruk yang bisa saja terjadi kepada kucing.

  1. Pemeriksaan Seluruh Kondisi Tubuh Kucing

Saat pemberian vaksin kucing, maka ada baiknya untuk memerhatikan status kucing. Hal tersebut dilakukan akan memiliki keterkaitan dengan tingkat efektivitas vaksin yang diberikan. Ada baiknya jika vaksin tidak diberikan pada saat kucing dalam kondisi hamil. Tidak hanya itu, vaksin juga baiknya telah dilakukan sebelum kucing dikawinkan. Hal tersebut bertujuan agar anak kucing yang dihasilkan mewarisi kekebalan tubuh yang telah dimiliki oleh induknya.

Itulah beberapa tahapan pemberian vaksin pada kucing yang perlu pembaca Hewanesia ketahui. Ada baiknya jika masih awam dengan vaksin, untuk menyerahkannya kepada dokter hewan yang lebih berpengalaman. Namun dengan membaca tahapan dalam ulasan ini, semoga pembaca mengetahui hal apa saja yang perlu dilakukan saat memelihara kucing dan akan memberikan vaksin. Semoga informasi ini bermanfaat.

Similar Posts