Kenali Manfaat dan Resiko Konsumsi Susu Kambing Untuk Bayi Agar Bayi Tetap Sehat
Umumnya bayi akan mengkonsumsi susu sapi untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi dan membantu proses tumbuh kembangnya. Namun, tidak semua anak cocok atau alergi dengan susu sapi. Karena itu, ibu harus menyiapkan alternatif susu lain untuk dikonsumsi sang anak. Salah satu yang bisa dijadikan pilihan adalah susu kambing. Sebelumnya, kenali manfaat dan resiko konsumsi susu kambing untuk bayi yang perlu ibu ketahui agar bayi tetap sehat.
Manfaat Susu Kambing Untuk Bayi
Berbeda dengan susu sapi, susu kambing mengandung nutrisi penting berupa seng, potasium, selenium, tembaga, fosfor, riboflavin serta vitamin yaitu vitamin A, B2, C dan juga vitamin D. Selain itu, sebuah perbandingan menunjukkan bahwa susu kambing lebih mudah menyerap zat besi pada tubuh dibanding dengan susu sapi. Sehingga, bayi akan mendapatkan lebih banyak zat besi dibanding ketika mengkonsumsi susu sapi dalam jumlah takaran susu yang setara.
Susu sapi yang biasa dikonsumsi memiliki sifat asam, sedangkan susu kambing bersifat basa sama seperti asi. Kadar pH dalam susu kambing lebih ideal dibandingkan susu sapi yang mana hal ini menjadikan susu kambing dapat menjadi pilihan untuk bayi. Kadar pH dalam susu kambing juga dipercaya dapat mengurangi kemungkinan adanya infeksi saluran cerna pada bayi. Tidak hanya itu, susu kambing juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu memelihara kuman baik di usus.
Konsumsi susu kambing untuk bayi juga dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan anak, karena dapat menjaga kesehatan otak si kecil secara optimal. Kandungan dalam susu kambing berupa riboflavin, vitamin B2 dan B3 dalam susu kambing yang berperan aktif untuk membantu proses tumbuh kembang sel otak dan sistem saraf si kecil. Sehingga, mengkonsumsi susu kambing dapat membantu si kecil untuk lebih cepat menyerap ilmu dan juga menjaga konsentrasi anak.
Resiko Mengkonsumsi Susu Kambing Pada Bayi
Susu kambing juga mengandung sodium, klorida serta potassium dengan kadar yang cukup tinggi, sehingga dapat membahayakan ginjal si kecil yang belum sempurna. Selain memiliki resiko dapat menyerang ginjal, susu kambing yang bersifat basa juga dapat menyebabkan kemungkinan pendarahan pada saluran cerna, anemia serta gangguan pertumbuhan. Sehingga, pemberian susu kambing tidak direkomendasikan pada si kecil yang ginjalnya belum tumbuh secara sempurna.
Susu menjadi satu-satunya makanan yang bisa dikonsumsi si kecil pada saat bayi hingga usia 6 bulan. Umumnya, susu yang paling sering diberikan untuk si kecil adalah susu formula berbahan dasar susu segar sapi. Namun, saat ini banyak orang tua yang mulai memberikan susu kambing pada si kecil karena beberapa alasan. Susu kambing memang memiliki manfaat yang tak kalah dengan susu sapi. Kandungan dan vitaminnya berguna untuk membantu tumbuh kembang si kecil.