Sejarah Tari Sekapur Sirih

 

Sekapur sirih menjadi tarian selamat datang untuk menyambut para tamu-tamu besar di Provinsi Jambi. Tarian tersebut hingga saat ini menjadi salah satu ciri khas kota jambi. Tarian tersebut menonjolkan bagian gerakan yang sangat lembut serta halus sekaligus melebur menjadi satu dengan iringan musik dan juga syair yang sedang ditujukan untuk para tamu undangan. Tarian ini berfungsi untuk membersihkan jiwa para tamu dari berbagai macak kejelekan dan roh jahat sehingga tuan rumah juga menunjukkan cara menyambut tamu dengan hati yang bersih serta muka yang jernih demi mempertontonkan keramahtamahan bagi para tamu yang dihormati.

 

Tarian tersebut pada dasarnya untuk mengungkapan perasaan hati yang putih masyarakat dalam menyambut tamu. Lebih sederhananya adalah menunjukkan ketulusan. Sekapur Sirih pada umumnya ditarikan oleh sembilan orang penari perempuan, 3 penari laki-laki, serta 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal.

 

Propetri yang digunakan dalam tarian ini adalah cerano atau wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, dan keris. Pakaian yang digunakan oleh penari adalah baju kurung atau adat Jambi. Sedangkan iringan musik langgam melayu menggunakan alat musik yang terdiri dari biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang. Tarian ini pada zaman dahulu diadakan oleh para bangsawan dan pemimpin daerah. Meski begitu, mayoritas masyarakat jambi pada waktu itu sudah pandai memainkan tarian ini.

 

Pencipta tarian ini adalah Firdaus Chatap yang merupakan seorang seniman yang cukup terkenal pada masa itu. Pada tahun 1962,  tarian tersebut  mulai diperkenalkan kepada masyarakat secara luas dan banyak yang berminat untuk mempelajari tarian ini. Dikarenakan gerakan tarian pada awal dibuatnya tarian ini cukup dasar sekali, beberapa seniman lain juga ikut melakukan perkembangan sehingga tarian ini bisa terlihat lebih menarik. Perkembangan inovasi membuat lagu ini ditambah dengan iringan musik dan syair sehingga tarian ini pun semakin populer di kalangan masyarakat Jambi dan dunia hingga sekarang. Tidak sedikit turis asing khususnya pecinta seni yang datang ke jambi untuk menyaksikan penampilan tarian tersebut.

Similar Posts