Mengatasi ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan Caesar
Dari penelitian kesehatan yang telah banyak dilakukan, melahirkan secara caesar bukan satu kondisi yang bisa menyebabkan produksi ASI bermasalah. Air Susu Ibu atau ASI kerap tidak keluar setelah melahirkan secara caesar karena keadaan mental ibu yang belum siap. Kondisi seperti ini sering kaitkan dengan stres yang meningkat. Untuk memperkuat pendapat tersebut, beberapa ahli bahkan menjelaskan, bahwa produksi ASI bisa terjadi sesuai kesiapan mental serta kepercayaan diri perempuan setelah melahirkan. Pada titik ini, Anda mesti paham bahwa pengelolaan stres pada ibu yang baru melahirkan terbilang krusial.
Setidaknya, pasangan harus mengerti situasi tersebut sebagai cara termudah memahami kebutuhan istri setelah melahirkan. Sedangkan menurut sumber kesehatan yang bisa diakses dari berbagai paltform digital bisa diambil kesimpulan, bahwa ASI yang tidak keluar bukan masalah yang mesti terlalu dirisaukan. Anda hanya perlu memperbaiki pola makan, istirahat, hingga mengurangi diri dari apapun yang bisa menimbulkan stres. Sekali lagi, urusan melahirkan secara normal maupun caesar bukan satu faktor utama yang bisa membuat prosuksi ASI terganggu.
Dari sekian banyak persoalan itu bisa disebabkan karena ibu tidak segera menyusui bayi dari awal kelahiran. Padahal jika dilihat secara rinci, Anda bisa melihat bahwa kemunculan hormon prolaktin yang menciptakan kolostrum harus diransang dengan tindakan tersebut. Pada akhirnya, bagi para ibu perlu menyiapkan mental untuk menyambut kelahiran bayi agar tidak terjadi peningkatan stres yang berdampak pada masalah kesehatan.
Cara Mengatasi ASI Tidak Keluar Setelah Kelahiran Caesar
Seperti yang sudah dijelaskan diawal, bahwa proses melahirkan caesar bukan satu faktor yang dapat dikaitkan dengan jumlah produksi ASI. Jumlah ASI yang terlalu sedikit disebabkan karena tubuh perempuan yang baru melahirkan tidak bisa dengan cepat memproduksi hormon prolaktin. Para ahli menyebut, bahwa keadaan seperti ini bukan masalah serius untuk ibu yang baru melahirkan. Dalam kenyataannya, Anda dapat merangsang produksi ASI dengan cara-cara sederhana. Misalnya saja, tidak menunda memberikan ASI setelah bayi lahir. Selain itu, Anda disarankan mengonsumsi makanan bergizi agar ASI yang dikeluarkan mampu memenuhi kebutuhan si kecil. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa langkah mengatasi ASI tidak keluar:
- Segera memberikan ASI kepada bayi setelah ia lahir. Anda tidak perlu menunda dan pastikan puting nempel tepat diputing sang ibu. Setidaknya, ibu harus menyusuinya sekitar 2-3 jam setiap harinya.
- Istirahat yang cukup. Kondisi yang paling sering menghambat produksi ASI adalah tingkat stres yang tidak terjaga dengan baik. Oleh sebab itu, Anda mesti pandai mengatur waktu istirahat.
- Konsumsi makanan bergizi sebagai cara yang perlu diterapkan, pasalnya si bayi masih memperlukan nutrisi besar yang didapatkan dari ASI.
Faktor Utama ASI Tidak Keluar
Dari banyak sumber yang telah dibahas, Anda bisa menarik kesimpulan bahwa stres menjadi faktor utama dari produksi ASI yang sedikit. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai alasan lain yang sebenarnya harus dipahami dari sekarang. Para pakar kesehatan menyatakan, bahwa kepercayaan diri seorang ibu untuk menyusui menjadi dominasi pikiran posiif yang mesti diterapkan. Bahkan kepercayaan diri ini harus Anda munculkan, meskipun proses kelahiran dilakukan secara ceasar. Keadaan tersebut mesti dipercayai karena pada dasarnya tidak ada hubungan melahirkan natural ataupun ceasar dengan keadaan ASI. Setelah Anda memastikan ASI lancar, tak ada salahnya untuk menyiapkan botol susu sebagai media lain menyusui.