Cara Tanam Kangkung Konsumsi Berdasarkan Jenisnya
Kangkung merupakan sayuran segar dengan permintaan pasar besar. Sayuran ini terbagi menjadi beberapa jenis. Dan cara tanam kangkung ini harus dibedakan supaya pertumbuhannya tidak terganggu.
Masalahnya, terkadang seseorang kurang memahami jenisnya. Lantas seseorang melakukan penanaman tanpa mengenalinya. Akibatnya, tanaman ini tidak menunjukkan tanda-tanda kesuburan sehingga tidak sempat untuk dipanen.
Beruntung, Anda berada di sini. Kami akan menunjukkan jenisnya. Tentunya, kami juga melengkapi informasi tentang bagaimana seharusnya melakukan penanaman kangkung tersebut. Berikut informasinya!
Jenis Tanaman Kangkung
Secara umum, kangkung konsumsi dibedakan menjadi dua. Setiap jenis bisa dibudidayakan secara mandiri. Baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk kebutuhan komersil.
Jenis pertama ialah kangkung darat. Dari namanya, Anda sudah bisa menebaknya. Kangkung ini banyak tumbuh di daratan.
Daratan ini memiliki tingkat unsur hara yang tinggi. Sifat tanahnya gembur tetapi bukan berarti tergenang oleh air. Karena bila tanahnya tergenangi air, akar dari tanaman ini bisa membusuk.
Jenis ini paling banyak dibudidayakan oleh petani. Begitu pula, ibu rumah tangga juga sering menanamnya. Misalnya ditanam langsung di pekarangan rumahnya.
Sementara jenis yang kedua adalah kangkung air. Jenis ini bisa dikonsumsi. Hidupnya tidak bisa dilepaskan dari air.
Kangkung ini kebanyakan ditemukan pada area persawahan. Kangkung ini tumbuh subur. Bahkan bisa bertahan lama dan bentuk batangnya bisa membesar.
Jika dilihat dari jenis dan tempat tumbuhnya, Anda sudah bisa menyimpulkan sendiri. Kangkung darat harus ditanam pada lahan kering. Dan kangkung air wajib ditanam pada area yang digenangi oleh air.
Cara Menanam Sayuran Kangkung
Cara tanam kangkung ini disesuaikan dengan jenis yang sudah Anda pahami sebelumnya. Kesesuaian jenis dengan tempat akan menentukan kesuburan. Secara garis besar, penerapan caranya bisa ditengok di bawah ini.
- 1. Menanam Kangkung Darat
Secara umum, penanaman ini terbagi menjadi beberapa tahap. Tahapannya meliputi pengolahan lahan, pemilihan bibit, penanaman dan pemeliharaan.
Pengolahan lahan ini bisa dikerjakan lebih awal. Anda disarankan untuk membersihkan area lahan dari berbagai macam tanaman pengganggu. Contohnya gulma dan rumput.
Setelah itu, taburkan pupuk kandang secara merata. Kemudian, Anda bisa membuat bedengan selebar 1 meter. Sementara panjangnya bisa disesuaikan dengan lahan itu sendiri.
Jika Anda memanfaatkan pekarangan rumah, usahakan agar menciptakan lahan yang dibuat semirip mungkin dengan bedengan. Luas dan panjang bisa disesuaikan sendiri. Dengan catatan, tanah ini sudah ditaburi dengan pupuk untuk meningkatkan unsur hara.
Selepas bedengan selesai dikerjakan, Anda disarankan untuk membiarkannya minimal 1 minggu. Lebih lama akan lebih baik. Tujuannya agar bahan kimia yang terdapat dalam tanah hilang.
Sembari menunggu kesiapan lahan, Anda bisa mempersiapkan bibit. Bibit ini bisa didapatkan dari biji atau batang tanaman. Tetapi bagi kangkung darat, baiknya Anda memilih dari biji/benih. Benih ini bisa dibeli langsung di toko pertanian.
Di sini, Anda bisa menyemaikan terlebih dahulu. Tetapi bila ingin mempersingkat waktu, Anda tinggal menanamnya. Caranya dengan memasukkan 3 benih ke dalam bedengan. Usahakan untuk memberi jarak tanam antar benih sekitar 10-20 cm.
Masukkan benih sedalam 3-5 cm. Urug benih dengan tanah. Kemudian sirami dengan air di atasnya.
- 2. Menanam Kangkung Air
Lain ceritanya jika Anda menanam kangkung air. Kuncinya terletak pada area tanamnya. Usahakan supaya areanya banyak digenangi oleh air. Dengan kata lain, tanahnya sangat gembur.
Ada juga yang memanfaatkan air saja. Terutama bagi Anda yang mengaplikasikan teknik hidroponik.
Apapun cara yang dipilih, upayakan agar tempat tanamnya banyak menyimpan air. Karena air inilah yang akan mendukung pertumbuhan kangkung.
Selain itu, pahami bahwa kangkung jenis ini tidak ditanam melalui benih. Bibit yang digunakan tidak lain berasal dari batangnya. Batang ini dipotong dan ditancapkan langsung pada area tanam.
Yang diperlukan selanjutnya ialah memastikan bahwa areanya selalu mendapatkan air. Dengan adanya air yang melimpah, kangkung air akan segera tumbuh sebagaimana mestinya.
Setelah penanaman dilakukan, Anda perlu memeliharanya. Pada praktiknya, Anda perlu menaburkan pupuk. Pupuk ini diberikan ketika usia bibit mencapai 10 hari.
Dalam mengaplikasikan pupuk, usahakan agar pupuk ini ditaburkan pada bedengan. Tentunya tanpa menyentuh batang kangkung. Fungsinya untuk merangsang pertumbuhan akar sekaligus meminimalkan efek terbakar dari pupuk kimiawi.
Selang 30 hari kemudian, Anda bisa melakukan pemanenan. Pemanenan ini dilakukan dengan memotong area batang. Sisa batang tadi akan kembali tumbuh sehingga Anda tidak perlu mengulangi penanaman untuk kedua kalinya.
Nah, dari jenisnya yang paling menjanjikan, kangkung darat merupakan pilihan tepat. Permintaan pasar sangat besar, dan cara tanam kangkung ini juga lebih mudah. Untuk informasi lebih detailnya, Anda bisa menemukannya di situs mystargarden.com.